Welcome to My Blog Lutfi Ardiansyah

Kamis, 21 November 2013

Individualisme dalam Masyarakat



Lutfi Ardiansyah(15113077)
1KA03
Fakultas Ilmu Komputer dan Tekonologi Informasi
Sistem Informasi
Universitas Gunadarma


         Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga artikel ini berhasil diselesaikan, judul yang dipilih adalah “Individualisme dalam Masyarakat”
 Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi mengenai Manusia sebagai Makhluk Sosial”. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
“Induvidualisme dalam Masyarakat”
Pengertian Individualisme
Individualisme merupakan satu falsafah yang mempunyai pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggungjawab dan kebebasan sendiri.
Seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak peribadi. seseorang individualis tidak terikat kepada takat moral yang diguna pakai oleh masyarakat dan individualis adalah bebas untuk mementingkan diri sendiri, hidup dengan altruisme atau apa-apapun cara hidup yang mereka gemar tanpa memedulikan orang lain, dan bahkan sampai melupakan kodrat mereka sebagai makhluk social. Sikap hidup seperti inilah yang dapat memudarkan solideritas dan kesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong dan sebagainya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Individualisme adalah gabungan dari 2 buah kata yaitu individual=pribadi dan isme=faham dalam arti besar merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang yang mementingkan haknya pribadi tanpa memperhatikan orang lain.

            Pandangan hidup individualisme menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya sosialisasi dengan orang lain. Hal ini berarti memberikan pengertian bahwa Individualisme itu sendiri merupakan bentuk keegoisan seseorang didalam melakukan segala hal.
Dengan sifat egoisnya itu, orang-orang itu tidak memperdulikan orang-orang yang ada disekitarnya untuk dapat hidup bersosialisasi dengan dirinya. Dalam era globalisasi dan modernisasi sekarang ini, pola kehidupan bermasyarakat dengan menggunakan pandangan hidup seperti ini telah berkembang kebanyak bangsa. Sebagai contoh misalnya di Korea, yaitu kekuatan persatuan yang didasarkan pada kedaerahan dan hubungan sekolah, yang secara tradisional sudah menjadi inti cara orang Korea menjalin hubungan, kini telah berkurang. Hasil dari survey yang menunjukkan bahwa individualisme telah berkembang di antara masyarakat yang diadakan oleh LG Economic Research Institute pada tanggal 13 Juni, menyatakan bahwa dari Sebanyak 1.800 orang berpartisipasi di dalamnya ada 36,4% responden memprioritaskan individualitas ketimbang organisasi. Sebanyak 36,8% mengatakan mereka tidak setuju apabila tindakan atau aksi yang dilakukan untuk publik harus memberi batasan atau melanggar hak pribadi seseorang. Masih banyak beberapa kasus yang menyatakan bahwa dalam era globalisasi dan modernisasi ini bahwa pandangan hidup individualism telah berkembang pesat keseluruh Negara.

Dampak negative yang dihasilkan dari pola hidup individualis, yaitu:
·                Kehilangan rasa solidaritas terhadap sesame
·                Egoisme yang tak terbatas
·                Terasingkan dari kehidupan social
·                Kesulitan dalam bersosialisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar